KENDARI, BERITASULTRA.ID – Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Olleo (FPIK UHO) melalui Tim Bina Desa menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pemetaan daerah rawan bencana di Kelurahan Lalowaru, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan pada Senin, 23 September 2024.
Ketua Panitia, Dedy Oetama, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Bina Desa FPIK UHO tahun 2024 yang bertujuan untuk memetakan kawasan yang memiliki potensi terkena bencana alam seperti banjir dan longsor.
“Kami akan menyusun peta lokasi rawan bencana, baik yang sudah pernah terjadi maupun yang berpotensi terdampak, seperti banjir dan longsor,” kata Dedy.
Diskusi ini melibatkan masyarakat dan aparat kelurahan menggunakan peta partisipatif. “Tujuannya untuk memperoleh informasi lebih detail terkait wilayah mana saja yang berpotensi atau pernah terdampak bencana alam,” tambahnya.
Kegiatan ini pun diharapkan mampu meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi dan memitigasi potensi bencana di wilayahnya.
“Masyarakat bisa lebih siap dan waspada terhadap bencana yang mungkin terjadi,” ujar Dedy.
Lurah Lalowaru, Sucipto, mengapresiasi inisiatif ini. Ia menyebut bahwa sebelumnya masyarakat Lalowaru belum pernah menyusun peta daerah rawan bencana.
Sucipto mengaku dengan adanya peta rawan bencana, diharapkan masyarakat Lalowaru akan lebih tanggap dan sigap dalam menghadapi potensi bencana di masa mendatang.
“Ini sangat bermanfaat bagi kami untuk lebih mudah memantau dan mengambil tindakan preventif di daerah rawan,” tuturnya.
Reporter: Tyenk