KENDARI, BERITASULTRA.ID – Ikatan Sopir Truk Kabupaten Konawe menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Sultra terkait dengan masalah tebang pilih pembatasan tonase pemuatan ore nikel. Wakil Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Herry Asiku kemudian menyikapi aksi demonstrasi tersebut.
Untuk diketahui, Ikatan Sopir Truk Kabupaten Konawe meminta penambahan kouta tonase muatan, yang sebelumnya 8 ton menjadi 12 ton. Permintaan ini lebih pada efektivitas saat pengantaran dari fit perusahaan tambang ore nikel di Desa Sonai, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe menuju ke Jetty yang berada di Kota Kendari.
Herry Asiku yang dihubungi awak media, mengatakan, turut mengapresiasi demontrasi yang dilakukan para sopir. Karena dengan seperti itu maka pihaknya mengetahui keluh kesah konstituennya.
“Pada dasarnya kita anggota dewan akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena kami merupakan penyambung aspirasi masyarakat,” ucapnya.
Terkait permintaan sopir truk, legislator Dapil 6 Konawe Raya ini menyatakan bahwa dirinya akan mengkoordinasikan dengan Komisi III DPRD Sultra dan pihak terkait lainnya, agar mereka diberikan kebijakan.
“Sebenarnya pemerintah sudah memberikan kelonggaran bahwa jalan yang dilalui tersebut maksimal muatan 15 ton, tetapi kita koordinasikan dulu,” katanya.
Ketua DPD Golkar Sultra itu juga menambahkan, terkait pemalangan sudah sangat meresahkan, sehingga aparat penegak hukum (APH) terutama kepolisian harus bertindak tegas.
“Jangan sampai pemalangan ini ada tendensi lain dan menguntungkan diri dan kelompok, sehingga pihak kepolisian segera turun tangan, jangan sampai timbul masalah baru. Persoalan ini jangan dibiarkan berlarut-larut, karena merugikan masyarakat,” tandasnya.
Reporter: Tyenk