BeritaSultra.id : BAUBAU – Walikota Baubau Dr. H. AS Tamrin, MH secara tegas mengatakan agar upaya revitalisasi Tiang Bendera (Kasulana Tombi) yang berada di dekat Masjid Agung keraton buton jangan ada pihak-pihak yang menghalangi. Hal ini ia sampaikan melalui sambutannya pada acara peletakan batu pertama revitalisasi Kasulana Tombi di Baruga Keraton Rabu (23/09/2020).
Menurut AS Tamrin, upaya revitalisasi Kasulana Tombi tersebut sudah dibahas dengan beberapa kalangan yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh budaya, tokoh adat dan pakar arkeolog. Pasalnya, kondisi Kasulana Tombi tersebut semakin miring hingga dikhawatirkan akan roboh sebelum direvitalisasi.
“Sejak saya jadi Walikota bahkan sebelum saya jadi Walikota sudah muncul keprihatinan saya, bagaimana kira-kira ini kalau sampai dia tumbang Kasulana Tombi yang tadinya kita bangga-banggakan. Sejak saya jadi Walikota saya sudah gemahkan pada kalangan tokoh-tokoh masyarakat bahkan dengan para kepala-kepala SKPD”, ungkapnya.
Orang nomor satu di kota Baubau ini mengaku, untuk upaya revitalisasi tersebut sudah beberapa kali melakukan konsultasi politik dengan pihak-pihak terkait.
Konsultasi politik tersebut dilakukan di Baruga Keraton sudah dua kali dan di rumah jabatan Walikota berkali-kali dengan mengundang para ahli dari Makassar. Selain para ahli dari Makassar, pihaknya juga bahkan mengundang ahli cagar budaya dari Candi Borbudur.
“Jangan di salah tafisir lagi seolah-olah dia tidak tahu, karena pasti dia tahu jadi jangan mengada-ada. Kita juga ini tulus ikhlas untuk meperbaiki daerah ini, dua kali di baruga ini kita bicarakan bahkan di rujab berkali-kali. Dan kita undang itu ahli cagar budaya dari Makassar supaya jangan kita salah, bahkan ahli cagar budaya dari Candi Borbudur sana kita undang”, tegasnya.
Walikota dua periode ini juga menambahkan dalam membahas revitalisasi Kasulana Tombi banyak saran-saran yang bermunculan. Dari saran-saran itu, bahkan ada yang mengusulkan agar Kasulana Tombi di cabut kemudian di buatkan yang baru sebagai duplikatnya serta muncul pula usulan untuk dibungkus dengan semen namun ia tidak menyetujuinya.
AS Tamrin mengakui, dari semua usul dan saran yang di sampaikan yang ia setujui adalah dibangun dalam bentuk tower yang menyerupai pemancar telepon sebab dengan model seperti itu tiang asli dari Kasulana Tombi tersebut tetap kelihatan.
Kemudian orang yang mendesain revitalisasi tersebut adalah Profesor Doktor Rumawan seorang ahli khusus dalam mendesain situs-situs budaya.
“Segala sesuatu resikonya saya tanggung semua, saya juga siap kalau leluhur kita ini mereka tindaki saya. Tapi Insya Allah leluhur kita tahu bahwa apa yang kita lakukan ini adalah untuk melindungi dan melestarikan sisa-sisa peninggalan mereka. Jadi dari mana rumusnya kalau harus dihalang-halangi, tidak boleh dan sudah ditau itu”, pungkasnya.
Reporter : Ray
Editor : Des