KENDARI, BERITASULTRA.ID – Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir membuka dan melaunching secara resmi Program Kendari Preneur yang berlangsung di tambat labuh Kendari Beach, Kelurahan Tipulu, Kecamatan Kendari Barat, Minggu (28/3/2021).
Mengawali sambutanya wali Kota mengatakan, launching tersebut diharapkan sebagai titik balik pelaku UKM di Kendari untuk kembali berkiprah pasca pandemi Covid-19 melanda. Namun tentunya hal tersebut cukup melahirkan banyak rintangan, tantangan serta ujian yang harus dilewati.
“Bahkan bagi pelaku UKM, ini tentu pukulan yang tidak mudah dihadapi,Tetapi yakinlah bapak ibu sekalian ditengah situasi sulit sekalipun selalu tetap ada harapan untuk kita melakukan tindakan yang insya allah akan membawa kita pada situasi yang lebih baik,” kata Sulkarnain.
Melalui launching program Kendari Preneur ini Sulkarnain Kadir berharap bisa menjadi momentum untuk semua. Baik jajaran pemerintah, pelaku usaha, perbankan dan stekholder lainya.
“Mari sama-sama momentum ini kita jadikan sebagai kesempatan untuk menyatukan potensi, dan menyatuka menyatukan langkah. Mungkin ini tidak mudah, mungkin ini membutuhkan waktu, mungkin juga membutuhkan effort yang lebih besar, tapi yakinlah kalau kita terus memupuk semangat, menghadirkan motivasi untuk terus berbuat yang lebih baik, maka saya kira Tuhan tidak akan membiarkan Usaha kita berlangsung sendirian tanpa mendapatkan berkah seperti yang kita harapkan,” ucap dia.
Sementara Ketua Pantia Ridwan Taridala dalam laporanya menjelaskan, sejumlah rangkaian kegiatan telah terlaksana dalam kegiatan Kendari preneur di antaranya penilaian Kreasi Produk, Pekim produk UMKM, Desain Produk, dan Konten Kreatif.
“Telah dilakukan penilaianya dan tim penilai kita rekrut dari tim independen dalam hal ini perbankan, BI, BRI dan Bank Sultra,”tuturnya
Selain itu Ridwan Taridala juga mengatakan, Paska Launching beberapa agenda akan dilaksanakan diantaranya penanda tanganan komitmen Investasi bagi UMKM, Pengukuhan Duta UMKM dan mentor UMKM Kota Kendari serta Peluncuran Dasbor Digital UMKM.
Pengusaha Muda Nasional Widjaksono mengatakan, Menjadi konglomerat itu tidak susah hanya membutuhkan ilmu dan ketekunan.
“Mulai hari ini tolong pembukuan menjadi preoritas karena kalau tidak tau pembukuan mohon maaf kalian punya uang berapa itu gak tau sebenarnya uangnya berapa tiba-tiba uangnya habis begitu saja ternyata habis buat beli susu anak,”katanya
“Nah, yang saya titip pesankan adalah, tolong pisahkan pembukuan antara kebutuhan keluarga dan unit bisnis,” lanjutnya.
Reporter: Rikal
Editor: Gery