BeritaSultra.id: KENDARI – Jelang pelaksanaan kegiatan keagamaan akhir tahun 2020 dan penyambutan tahun baru 2021, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama TNI, POLRI, dan Forkopimda menggelar Rapat Koordinasi di Aula Merah Putih Rujab Gubernur Sultra, Kamis, (17/12/2020).
Rapat koordinasi dipimpin langsung oleh Gubernur Sultra, H. Ali Mazi SH. Kata Ali Mazi, lintas agama telah menandatangani seruan bersama tentang Peran Umat Beragama dalam Percepatan Penanganan Penyebaran Covid-19.
Dimana poin-poin yang tertuang dalam seruan bersama Majelis Agama Provinsi Sultra agar dilaksanakan secara bersama-sama khususnya dalam menghadapi kegiatan akhir tahun 2020.
“Memasuki masa new normal, pandemi masih terus berlangsung. Berdasarkan Permendagri dan Pergub, imbauan Gubernur tentang mematuhi ketentuan protokol kesehatan untuk melindungi diri sendiri dan orang lain,” ucap Ali Mazi.
Selain itu, sambung Ali Mazi, menghindari kegiatan yang menimbulkan kerumunan termasuk pesta perkawinan dan demonstrasi untuk selalu dipatuhi. Terkait kegiatan keagamaan di akhir tahun, tugas para ulama, pendeta biksu untuk memberi pencerahan terhadap masing-masing umat dalam menghadapi kegiatan akhir tahun 2020 dengan penerapan protokol kesehatan.
Gubernur juga berpesan agar para ulama dan pemerintah harus bersatu dalam menjaga NKRI, stabilitas nasional, dan stabilitas di daerah serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Tidak kalah penting pembinaan kehidupan beragama dalam mewujudkan tri kerukunan umat beragama.
“Ini yang terpenting dalam membangun harmonisasi antara pemerintah dan umat beragama,” bebernya.
Di akhir rapat, Gubernur menyampaikan beberapa poin yang bisa disimpulkan. Pertama, pembinaan keagamaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan pembangunan di pusat dan di daerah, termasuk Sulawesi Tenggara sebagai implementasi program prioritas Sultra beriman.
Kedua, pelaksanaan kegiatan akhir tahun 2020 dan menyambutan tahun baru menyesuaikan dengan protokol kesehatan, tidak ada kerumunan, dan pengumpulan orang.
Ketiga, ibadah dilaksanakan dengan memperhatikan jumlah peserta dan memperhatikan protokol kesehatan. Ibadah dapat dilaksanakan di mana saja, yang penting niat yang ikhlas untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Reporter: Ray
Editor: Deska