KENDARI, BERITASULTRA.ID – Peredaran gelap Narkotika di Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) seakan tak terbendung. Hampir setiap hari, pengedar dan kurir maupun pengguna narkotika ditangkap aparat kepolisian.
Anehnya, setiap pengedar atau kurir yang ditangkap rata-rata menyebut jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari. Menanggapi hal itu, Kalapas Kelas IIA Kendari, Abdul Samad Dama membantah adanya tudingan tersebut.
“Setiap pengedar yang ditangkap, sering menyebut jaringan Lapas. Setelah diselidiki dan berkoordinasi dengan pihak terkait, ternyata itu tidak benar adanya,” ucap Abdul Samad, Senin, (15/2/2021).
“Jadi terimakasih kepada rekan-rekan media, pada dasarnya kalau terkait pemberitaan itu kita sudah koordinasi dengan pihak terkait dan ternyata bukan jaringan dari sini,” sambungnya.
Samad bilang, pernah ada pelaku narkotika selalu menyebut jaringan Lapas. Tetapi, Lapas tersebut bukan berasal dari Lapas Kelas IIA Kendari. Samad mengaku, selama ia menjadi menjabat sebagai Kalapas, pengamanan serta pencegahan sering dilakukan. Hal itu untuk memutus mata rantai peredaran Narkotika.
“Langkah pencegahan kami setiap Minggu melakukan penggeledahan kamar baik sore maupun malam hari. Kita lakukan itu semata-mata mengecek penggunaan handphone apalagi sekarang itu kadang-kadang para tersangka mengatakan bahwa barang itu diperoleh dari Lapas, pas dicek ternyata bukan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kemenkumham Sultra, KH. Muslim menjelaskan, kasus penyelundupan narkotika jenis sabu-sabu, pengedar atau kurir yang ditangkap selalu menyebut Jaringan Lapas atau Rutan dan menjadi bidik para pelaku.
“Kami berkesimpulan, Lapas dan Rutan menjadi bidik pelaku pengguna Narkotika. Sehingga berbagai macam cara mereka memasukan dan menggolkan narkoba ke dalam Lapas, “ucapnya.
Menurutnya, di Lapas Kendari menjadi pemberitaan menarik dan ternyata sudah 3 kali berturut-turut dan lagi trend akhir-akhir ini, penangkapan pengedar dan kurir sabu selalu menyebut jaringan lapas.
“Kami bersyukur setelah kita melakukan klarifikasi ke Polda ternyata tidak ditemukan dan tidak ada dalam Lapas,” jelasnya.
Untuk mencegah peredaran narkotika di Lapas dan Rutan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dan melakukan sinergi dengan pihak Polri dan BNN.
Reporter: Andi Batris
Redaktur: Remon