BeritaSultra.id: KENDARI – La Rasidu, seorang warga Lamasa, Kelurahan Matabubu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari akhirnya tersenyum lega. Impian memiliki rumah layak huni akhirnya terwujud.
Rumah permanen dibangun selama tiga bulan berkat bantuan dari The Agista Foundation (TAF) melalui Program Agista Peduli. Pembangunannya, melibatkan Kodim 1417/Kendari.
Para tetangga beramai-ramai datang di halaman rumah La Rasidu, untuk menyambut kehadiran Ibu Agista Ariany. Agista didampingi pengurus The Agista Foundation dan Dandim 1417/Kendari, Kolonel Kav Agus Waluyo.
Sebelum rumah La Rasidu dibangun oleh The Agista Foundation melalui Program Agista Peduli dan Kodim 1417/Kendari, keluarga La Rasidu tinggal menumpang di beberapa tetangganya. Kondisi hidupnya sangat memprihatinkan.
Selain rumah, Agista Ariany akan memberikan bantuan sejumlah perabot primer, keperluan kamar bagi anak perempuan dan peralatan dapur keluarga La Rasidu.
Sebelum rumah diserahkan kepada keluarga La Rasidu, terlebih dahulu rumah berukuran 12 x 10 meter itu, diserahterimakan dari Dandim 1417/Kendari, Kolonel Kav Agus Waluyo kepada Agista Ariany.
Dilanjutkan dengan penandatanganan plakat penyerahan rumah oleh Agista Ariany kepada keluarga La Rasidu, Kamis, (26/11/2020). Penyerahan rumah permanen untuk keluarga tidak sejahtera di Kota Kendari seperti La Rasidu.
Bagi La Rasidu, bantuan yang diberikan Agista Ariany sangat berarti demi kelangsungan hidup anak-anaknya.
Agista tidak sekadar memberikan rumah permanen, ia juga memberikan bantuan beasiswa untuk ketiga anaknya. Putra sulung La Rasidu, La Tiar juga diberikan kesempatan melanjutkan sekolah sampai tamat SMA.
Selain itu, Agista Ariany juga memberikan bantuan Al Qur’an, sembako untuk La Rasidu dan sejumlah warga lain di sekitarnya. TAF juga sedang mengidentifikasi kebutuhan untuk rencana pembangunan Pesantren Penghapal Qur’an Lamasa. Sehingga ke depan, fasilitas ini bisa menambah sarana pendidikan dan mendorong kehidupan spiritual masyarakat Lamasa.
Di halaman rumah La Rasidu yang baru saja diresmikan, Agista Ariany mengatakan, kepekaan pemerintah harus lebih serius mengatasi persoalan kemiskinan, demi kesenjangan sosial dan isu kemanusiaan.
“Keinginan saya ke depan, kita saling bantu antar warga. Penyediaan rumah bagi warga kurang mampu menjadi program yang bersifat reaplikatif bagi pemerintah kelurahan, kecamatan, dan kota Kendari,” ucap Agista Ariany.
Agista berupaya untuk mengatasi segala persoalan kemiskinan, kesenjangan sosial, dan isu kemanusiaan. Sebaiknya pemerintah desa, kelurahan, kecamatan serta kota lebih peka mendeteksi kondisi warganya. Terlebih ditengah situasi pandemi Covid-19.
Bagi The Agista Foundation, bedah rumah La Rasidu adalah yang pertama khususnya dalam Program Agista Peduli. Saat ini TAF masih terus merampungkan data lapangan untuk calon penerima bantuan bedah rumah selanjutnya.
Untuk diketahui, setelah Waode Ramuna wafat, istri La Rasidu, hidup keluarga La Rasidu seolah pincang. Dalam keseharian mereka bekerja serabutan, mengerjakan apa saja dengan bayaran seadanya.
Tentu saja, gaji yang diperoleh tudak mencukupi untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Pasangan ini, dikaruniai tiga orang anak. Putra pertama berusia 14 tahun dan dua orang putri yang usianya terpaut dua tahun.
Setelah ditinggal wafat oleh ibunya, anak pertama La Tiar tidak bisa.melanjutkan pendidikan sekolah ke SMA (putus sekolah). Ia memilih membantu ayahnya bekerja serabutan, sedangkan kedua adiknya belum bersekolah.
Selain membantu ayahnya, La Tiar juga belajar mengaji di langgar dekat rumah. Kebetulan ayahnya La Rasidu mengajar, mengaji, dan menghapalkan Al Qur’an di langgar kecil itu.
Berbekal pendidikan lulusan SLTP, La Rasidu tidak berharap banyak untuk pendidikan ketiga anaknya. La Rasidu mendorong anak-anaknya untuk menjadi hafiz (Penghapal Al Quran). Memang di lingkungan Lamasa dikenal sebagai Kampung Qur’an.
Seiring berjalannya waktu, pertolongan datang dari seorang dermawan. Namanya Ibu Bamaya. Ibu ini cemas dengan kehidupan keluarga La Rasidu, ia berusaha menggalang dana secara mandiri dengan berbagai cara. Tujuannya, agar sedikit demi sedikit keluarga La Rasidu bisa terbantu memperoleh rumah layak huni.
Ibu Bamaya terusik dengan ketidak pekaan pemerintah. Baik itu kelurahan, kecamatan dan Pemkot yang tidak menoleh pada kondisi hidup keluarga La Rasidu. Program bedah rumah Pemkot Kendari ternyata belum menjangkau keluarganya.
Perlahan, dana talangan itu bertambah dan Ibu Bamaya kemudian bisa membeli sedikit demi sedikit material yang hasilnya baru bisa mendirikan pondasi, slop, dan batako untuk separuh dinding setinggi satu meter.
Saat itulah Ibu Bamaya meminta bantuan kepada Ibu Agista Ariany. Melalui Agista, langsung direspon The Agista Fundation dengan menambahkan kekurangan material yang dibutuhkan untuk mencukupi satu rumah layak huni.
Proses pembangunan cepat, The Agista Foundation bekerja sama dengan Kodim 1417/ Kendari, Kodim Kendari segera mengerahkan prajuritnya untuk mengkonstruksi rumah agar rumah tersebut segera siap huni.
Pembangunannya, berkat kerjasama, bahu membahu antara TAF dan Kodim 1417/Kendari. Kerja keras selama tiga bulan itu terbayar, pada Rabu (25/11/2020) bertepatan Ulang Tahun ke-59 Gubernur Ali Mazi, Ibu Agista Ariany Ali Mazi meresmikan penggunaan rumah untuk keluarga La Rasidu.
Reporter: Emon
Editor: Deska