BAUBAU, BERITASULTRA.ID – Seorang bocah berusia 5 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) butuh uluran tangan dari dermawan. Bocah bernama Nur Aprilia menderita kelainan usus dan harus segera dioperasi.
Akibat penyakit yang diderita, Aprilia sangat kesusahan dan merasakan sakit setiap kali Buang Air Besar (BAB). Ia hanya dapat buang air besar 2 kali dalam seminggu.
Bahkan, terkadang hanya seminggu sekali itupun berupa cairan meskipun telah dibantu dengan obat dan Aprilia juga sering mengalami kesakitan pada perutnya. Bahkan, perut bocah tersebut semakin membesar. Kulitnya nampak pucat karena kekurangan darah.
Mirisnya, kakak Nur Aprilia meninggal dunia karena penyakit yang sama dan tidak mendapatkan perawatan medis karena keterbatasan biaya. Sementara, Aprilia hingga saat ini belum juga dioperasi karena terkendala biaya.
Nur Aprilia merupakan anak dari pasangan Hasinu (32) dan Samnia (23). Ayahnya bekerja sebagai kuli panggul di pasar. Sementara ibu bocah ini terpaksa harus pulang ke kampung halaman di Desa Siribatara, Kabupaten Buton untuk berkebun demi memenuhi kebutuhan sehari ini.
Sejak lahir, Aprilia menderita kelainan usus. Akibat penyakit tersebut, Aprilia tidak bisa buang air. Ia rela menahan sakit setiap kali membuang air besar, karena bagian ususnya tidak berfungsi secara normal.
Menurut istilah medis, penyakit yang diderita oleh bocah ini adalah hirschsprung atau kelainan usus besar. Kelainan ini terjadi ketika ada sel saraf di bagian usus besar yang menghilang.
“Kelainan ini bersifat bawaan sejak dalam kandungan, dan terjadi ketika bayi dilahirkan. Untuk sembuh, penderita harus segera di operasi,” ujar Dokter Aminuddin Aumane SPa.
Saat ini, kelompok peduli social yang dinamai Rumah Singgah Kota Baubau yang diketuai oleh Ibu Mei sedang mengupayakan proses penyembuhan bagi Nur Aprilia.
Berdasarkan informasi yang diperoleh BERITASULTRA.ID dari Ibu Mei bahwa Nur Aprilia saat ini sedang diupayakan untuk mendapatkan pengobatan di Makassar setelah mendapat rujukan dari RS Siloam Baubau.
“Saya sementara di Makassar. Jadi saya lagi konfirmasi dengan dokter, dia (Nur Aprilia) diarahkan ke bedah anak yang tangani. Hanya berhubung rujukannya ke Wahidin mungkin saya akan rubah, soalnya RSU Wahidin kan RSU taraf A dan sering lockdown. Jadi saya mau rubah rujuk ke RSU taraf B,” ucap Mei saat di konfirmasi melalui pesan WhatssAppnya, Senin (8/2/2021).
Menurut Mei, Rumah Singgah masih membuka uluran tangan guna membantu transportasi dan sejumlah kebutuhan lainya yang diperlukan oleh Nur Aprilia selama melakukan pengobatan di Makassar.
Kondisi Nur Aprilia semakin memprihatinkan dan harus segera di operasi. Untuk itu, mengajak semua pihak untuk membantu meringankan beban biaya Nur Aprilia maka dibuka ruang donasi.
Transfer Donasi
BCA. 8735402168 a.n Melani
Konfirmasi Donasi: 081355830400
Reporter: Arfin Oihu
Editor: Deska