BeritaSultra.id: KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) akan melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah. Terdapat 40 kendaraan roda empat beriringan mendampingi Gubernur, perjalanan di mulai dari depan Rujab Gubernur, Jumat (29/01/2021).
Gubernur bersama sejumlah Kepala OPD meninjau pelabuhan Amolengo Konawe Selatan. Selain itu, Gubernur Sultra itu juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Kecamatan Malighano untuk menerima aspirasi masyarakat.
Selain wilayah daratan, Ali Mazi juga melakukan kunjungan kerja di wilayah kepulauan Buton, tepatnya di Baubau. Disana, Ali Mazi bertemu dengan Wali Kota Bau-Bau, Dr. H. AS. Thamrin, MH, Wakil Wali Kota Bau-Bau Drs. La Ode Monianse, Sekretaris Kota Bau-Bau Dr. Roni Muchtar, Owner PT. Bukaka Group Halim Kalla, Pj. Sekda Buton Utara Dra. Yuni Nurmalawati, M.Si, dan sejumlah anggota DPRD prov. yakni La Ode Tariala, S.Pd dan syahrul Said, S.Sos.
Dalam acara pertemuan itu, orang nomor satu di Sultra ini memaparkan sejumlah proyeksi pembangunan serta potensi alam yang dimiliki Sultra.
“Kita ini membangun. Semua format pembangunan yang telah dilalui Sultra, dengan silih berganti kepemimpinan, sudah mampu menampakkan wajah Sultra 50 tahun ke depan. Saya pernah membayangkan wajah Sultra di tahun 2020, sejak tahun 1970 an, dan yang saya harapkan dalam visi saya terangkai bersama visi pemimpin Sultra sebelumnya dan semoga pula yang akan datang. Kita bekerja saja, membangun saja. Jangan saling bertentangan atau dipertentangkan. Sebab, apa yang kita semua lakukan, tujuan akhirnya adalah untuk Sulawesi Tenggara yang mampu berdiri sejajar dengan seluruh daerah di wilayah Indonesia,” jelas Ali Mazi, selaku Gubernur Sultra, Jumat (29/01/2021).

Orang nomor satu di Sultra itu juga menjelaskan tentang potensi Aspal Buton yang saat ini sudah masuk dalam proyek pembangunan nasional.
“Itu jelas bukan angka yang main-main ketika membicarakan jaringan jalan Nasional. Sulawesi Tenggara memperoleh porsi yang besar karena menjadi penyuplai material utamanya. Nah, bayangkan dengan sejumlah potensi sumber daya alam yang kita miliki dan telah diketahui kualitasnya,” ungkapnya.
Gubernur Sultra itu juga menyampaikan bahwa selama kurun waktu periode pertama memerintah di provinsi Sultra telah membangun konsep pembangunan berkelanjutan dengan tagline Stellshell Masyarakat Sejahtera yang kemudian dikenal dengan tag SMS. Konsep tersebut dibuat dalam buku agenda dengan beberapan program mercusuar 2003 – 2023. Program tersebut kemudian dapat terwujud selama kurun waktu 10 tahun. Misalnya, Jembatan Teluk Kendari yang dibangun pemerintah pusat pada pemerintahan H. Nur Alam, Jembatan Buton Muna yang rencana pembangunan 2022, perluasan runway dan peningkatan status Bandara Halu Oleo, Jalan Poros Toronipa, RS. Bahteramas, peningkatan status BLK Kendari menjadi BLK Internasional, pembangunan patung Himayatudin, peningkatan dan perluasan runway Bandara Betoambari, pemanfaatan aspal Buton dalam program 1000 kilometer yang 400 km digunakan di Sultra dangan nilai investasi 47 triliun.
Diakhir sambutannya, Gubernur H. Ali Mazi SH menyampaikan agar masyarakat Sultra saling mendukung, bahu membahu, kerjasama dalam membangun Sultra karna Sulawesi Tenggara milik kita bersama dalam konsep masyarakat majemuk dengan akulturasi budaya di dalam dan luar Sultra.
Sementara itu, Wali Kota Baubau menyampaikan terkait integritas dan kordininitas program dan kegiatan yang selama ini dilakukan bersama pemerintah provinsi Sultra dibawah pimpinan oleh H. Ali Mazi, SH. Sejumlah program dan kegiatan tersebut diantaranya:
- Dikukuhkannya La Ode Himayatuddin (Oputa Yi Koo) sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.
- Selain itu, tak kalah penting adalah suksesnya program pembangunan Jembatan Tona yang akan dikerjakan pada tahun 2022
- Rencana Pembangunan Patung Pahlawan nasional Opita Yi Koo di Kota Bau-Bau dan Kota Kendari
- Rencana Penjngkatan Bandara Betoambari
- Rencana kelanjutan baypass Kota Bau-Bau.
Selain itu, Wali Kota memyampaikan tata kehidupan masyarakat Buton Bau-Bau dengan singkatan POLIMA. Polima diartikan sebagai falsafah hidup, kerukunan bermasyarakat, bermegara dan pembangunan. Polima diambil dari lima dasar yang dijaga dan dilakukan masyarakat Buton Bau-Bau, yakni:
- Pobincibinciki kuli artinya saling menjaga perasaan orang lain
- Popiara-piara artinya salling menjaga dan memelihara
- Poangkah-angkah taka artinya saling mendukung
- Poma-masiaka artinya saing menyayangi
- Poma-maeka artinya saling menjaga harkat martabat
Falsafah hidup ini kemudian menjadi konsep membangun Kota Bau-Bau.
Dalam kunjungan kerja kali ini, turut hadir sejumlah asisten dan kepala OPD Prov. Sultra, diantaranya asisten 1 bidang pemerintahan Drs. Basiran M.Si, Kadis Dikbud, Asrun Lio, M.Hum., Ph.D), KadisKepala BKD, Dra. Zamuriah, M.Si; Cipta Karya Dr. Ir. Fahri Yamsul, MT; Kadis Perhubungan, Dr. Ir. Hado Hasina, M.Si.; Kadis Koperasi, M. Yusuf, M.Si.; Plt. Kadis Tanaman pangan/staf ahli Drs. Muh. Djudul, M.Si; Kadis ESDM, Ir. Andi Azis, M.Si; Kadis Perkebunan, La Haruna, M.Si; Plt. Kadis Lingkungan Hidup, Ir. H. Ansar, M.Si; Plt. Kadis Kehutanan, Ir. Sahid; Kadis Perikanan, La Ode Kardini, M.Si; Kadis Perindag, Hj. St. Saleha, SE., M.Si: Kadis Bina Marga, Abd. Rahim, SE., M.Si; Kadis PUPR, Ir. Nurjaya, M.Si.; Kaban Litbang, Dr. Sukanto Toding, MAP, MA; Kaban Kesbangpol, Parinringi, SE, M.Si; Kasat Pol PP, La Ode Hidayat, S.Pd., M.Pd; Kadis Kominfo, M, Ridwan Badalah, S.Pd., MM; Karo Umum, Drs. Aslaman Sadik; Karo Ekonomi (Pj. Sekda Butur); Karo Ortala, Rahmat Hasan, SH; Sekdis Cipta Karya, Muh. Rajulan, ST. M.Si.

Sejumlah pejabat Non-pemerintahan ikut hadir, Dewan Pengawas RS. Bahteramas, It. Asnan Laamba; Direktur Bank Sultra, Abd. Latief, SE, anggota TGUPP Tahir Lakimi, S.Ag dan Yoghi Nebangsi.
Reporter: Aco
Editor: Deska