BeritaSultra.id : BAUBAU – Seorang kakek korban jambret yang kini viral di media sosial ternyata hanya tinggal sebatang kara di sebuah rumah kontrakan yang jauh dari kata sederhana.
Sudah selayaknya usia senja merupakan waktu menikmati masa tua bersama keluarga. Namun, tidak dengan kakek yang satu ini, telah berusia lanjut dan harus tinggal seorang diri tanpa ada keluarga yang menemani.
Kakek bernama La Makmur usia 70 tahun, hidup di usia tua dengan rasa kasihan dari setiap dermawan. Ia tinggal seorang diri disebuah kos-kosan di Bataraguru tanpa peralatan rumah tangga. Hanya sebuah bahlon lampu warna putih dan kasur serta bantal sebagai alas tidurnya.
Sebelum pindah tinggal di kos-kosan yang sekarang, dia sempat tinggal di Wameo. Namun karena merasa tidak aman dengan hilangnya beberapa barang miliknya termasuk senter dan HP, ia memutuskan untuk pindah tempat tinggal.
“Disini (rumah kos yang sekarang) lebih aman” ungkapnya.
Untuk makan, kata dia, ia dimasakkan oleh tetangga kos-kosannya bernama Ibu Meisya, dan terkadang pula ia membeli sebungkus nasi dari warung warung makan.
Bercerita dia tentang keluarganya kalau sebelumnya ia memiliki istri bernama Rusia yang telah pergi entah kemana. Serta 2 anak kandung namun telah meninggal dunia.
“Mungkin istriku masih di Bangka, tapi sampai sekarang belum bercerai”, kisahnya.
Ia lupa kapan ia menikahi istrinya tersebut. Hanya saja kata dia, istri yang ia telah nikahi itu adalah seorang janda beranak 5.
“Anak-anak disana juga itu tidak suka sama saya” kata si Kakek.
Mengenai pekerjaanya, sebelumnya ia adalah seorang pekerja tambang timah di Bangka. Hanya saja disebabkan sakit malaria ia pun harus melarikan diri ke Baubau. Ia sempat menjadi supir hingga ketika asam urat menimpa dirinya ia terpaksa berhenti dan memilih menjadi seorang yang berharap pada sikap dermawan orang lain.
Karena asam urat yang ia derita, hal itu memaksanya memakai tongkat kecil guna menopang tubuhnya saat berjalan.
Sadisnya kemarin 28/11/20, 2 pemuda malah menjambretnya saat sedang mengadu nasibnya di depan salah satu Bank di kota Baubau.
Setelah kejadian itu, ia mengatakan, bahwa ia mengalami sakit pada bahu sebelah kananya yang disebabkan saat ia mencoba meraih harta miliknya hingga tersungkur di aspal.
Tahukah!! ternyata uang yang di jambret itu merupakan tabungnya selama 2 bulan terakhir, yang ia tabung guna mempersiapkan uang kematianya.
“Itu uang untuk beli kafanku kasian, kalau suatu saat saya meninggal”, kata Kakek sambil menangis beberapa saat setelah dijambret.
Tentu Tuhan Maha Adil, Tuhan Maha Melihat, dibalik itu ada hikmah atas setiap air mata yang keluar, kini telah banyak orang yang menyambanginya, memberikan donasi, bantuan berupa uang tunai dan sembako untuk kebutuhan hidupnya. Bahkan ia ditawarkan pekerjaan oleh Kapolres Baubau.
Reporter : Arfin Oihu
Editor: Deska