BeritaSultra.id : BAUBAU – Pemerintah kota Baubau dan 5 Kepala Daerah lingkup wilayah kerja BNN Kota Baubau bersinergi memberantas narkotika. Perihal tersebut pemkot Baubau menghibahkan 5000 meter persegi tanah untuk pembangunan kantor BNN di simpang Lima palagimata.
Wakil Wali Kota Baubau Ahmad Monianse dalam agenda rapat kerja P4GN mengatakan, pemkot Baubau serius melakukan penanganan dan pemberantasan peredaran narkotika di Baubau.
Demi mendukung tercapainya optimisme Pemkot Baubau dalam menyediakan lahan untuk kantor BNN agar pelayanan dan fasilitasi pemberantasan barang haram narkotika bisa terealisasi.
“Andai saja Pak Wali berkesempatan hadir saat ini maka beliau lah yang langsung menyerahkan tanah hibah tersebut,” ucap Monianse, Wakil Wali Kota Baubau
Orang nomor dua di kota Baubau juga memaparkan dimasa pandemi saat ini banyak bisnis yang jatuh bangkrut. Namun, disisi lain bisnis transaksi barang haram narkotika menjadi meningkat.
“Narkotika adalah kejahatan yang terorganisir. Sulit untuk dilawan tapi bukan hal yang mustahil untuk diberantas,” ungkap Monianse
“Para bandar dan pengedar bekerja giat dimasa pandemi. Para bandar menawarkan rasa aman dalam transaksi namun ini tidak membuat kita tutup mata dalam bekerja menanggulangi persoalan narkoba, komitmen saja tidak cukup harus dengan kerja nyata” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara, Kombes Pol. Ghiri Prawijaya mengatakan di Sulawesi Tenggara bekerja keras dengan menerapkan Inpres Nomor 2 Tahun 2020.
“Melalui Inpres ini pertama kami membuat satgas anti narkotika kemudian membuat regulasi, tes urin sosialisasi di masing masing instansi dan setiap 6 bulan harus pelaporan kepada Presiden,” ungkapnya
Ia juga membeberkan salah satu langkah BNNP dalam menghilangkan proses transaksi dan meminimalisir penggunaan barang haram narkotika.
“Menghilangkan pemakai dengan cara kita mengurangi permintaan. Dan itu dilakukan dengan sosialisasi. Supaya pemakai tidak bertambah. Yang terlanjur pakai diobati dan di rehabilitasi yang belum dikampanyekan terus. Dengan begitu demand akan tidak seimbang. Harga pun turun, orang tidak berani jual di negeri kita”, tambahnya.
Reporter: Arfin Oihu
Editor: Des